:: Untuk para bapak dan ibu pemula :::
Split point adalah batas demarkasi antara wilayah tangan kiri dan tangan kanan, biasanya sebelum kita set, saat beli, adanya di sekitar F2 itu. Perlu diketahui ya bapak dan ibu, umumnya orgen yang dipasaran itu tuts nya 5 oktaf, atau ada 5 C nya, itu itu, C1 adalah yang paling pinggir kiri, lalu berurut ke kanan, di tuts yang putih saja C,D,E,F,G,A,B lalu C lagi dan inilah yang dinamakan C2 itu dst.
Inga inga ! tangan kiri untuk chord pengiring tangan kanan untuk melodi yaa
Kenapa split point harus di set lagi ?
Coba perhatikan para player orgen tunggal, ada di area mana tangan kirinya, apakan di bagian kiri teruuss atau sering agak ke tengah.
Nah yang teruus tangannya ada di area kiri karena 'split point nya' terlalu ke kiri ( tapi yaaa suka suka kita lah) cuma kalau saya suka yang agak tengah ( he he ), kenapa ?, kalau split point terl;alu kiri dan kita sedang memainkan melodi yang bernada tinggi (area kanan) maka posisi tangan kita di orgen seperti mau main kendang (gendang) he he he jauuh banget, tangan kiri ada si bagian orgen paling kiri, tangan kanan ada di bagian orgen paling kanan kayak mau nari jaipong ( tapi kembali suka suka kita lagiii..)
Jadi ? singkatnya
1. Seting split point agak ke kanan misalnya di AB3 ( tuts hitam, hitung dari hitam kiri nomer 10 ) atau mau di C3 ( hitung dari putih paling kiri nomer 14) silakan coba.
2. Ketika kita main gunakan pengatur Oktaf, tombolnya tersedia di deretan tombol, terutama di PSR 3000 dan di PSR s900, kalau di Roland E50 ada di layar, tinggal tekan oktaf turun atau naik ( +1, -1 ,+2 dsb)
eeh kok jadi panjang lagi ya?
Pengatur oktaf gunanya adalah (seperti kita) memindahkan posisi 'tombol orgen' geser kiri atau kanan, jadi tombol yang paling kanan kita 'tarik ke arah tengah orgen, atau kita '+' plus kan. Tetapi jika kita membutuhkan nada rendah ' tung !' ketika kita dalam transpose (baca postingan sebelumnya) tinggi maka kita tarik tombol ke rendah '-' minus kan, alhasil 'ting ! pada tombol yang sama jadi "tung'. ya puas ?, ya sudah dulu kalau capek bapa ibu.
Inga inga ! tangan kiri untuk chord pengiring tangan kanan untuk melodi yaa
Kenapa split point harus di set lagi ?
Coba perhatikan para player orgen tunggal, ada di area mana tangan kirinya, apakan di bagian kiri teruuss atau sering agak ke tengah.
Nah yang teruus tangannya ada di area kiri karena 'split point nya' terlalu ke kiri ( tapi yaaa suka suka kita lah) cuma kalau saya suka yang agak tengah ( he he ), kenapa ?, kalau split point terl;alu kiri dan kita sedang memainkan melodi yang bernada tinggi (area kanan) maka posisi tangan kita di orgen seperti mau main kendang (gendang) he he he jauuh banget, tangan kiri ada si bagian orgen paling kiri, tangan kanan ada di bagian orgen paling kanan kayak mau nari jaipong ( tapi kembali suka suka kita lagiii..)
Jadi ? singkatnya
1. Seting split point agak ke kanan misalnya di AB3 ( tuts hitam, hitung dari hitam kiri nomer 10 ) atau mau di C3 ( hitung dari putih paling kiri nomer 14) silakan coba.
2. Ketika kita main gunakan pengatur Oktaf, tombolnya tersedia di deretan tombol, terutama di PSR 3000 dan di PSR s900, kalau di Roland E50 ada di layar, tinggal tekan oktaf turun atau naik ( +1, -1 ,+2 dsb)
eeh kok jadi panjang lagi ya?
Pengatur oktaf gunanya adalah (seperti kita) memindahkan posisi 'tombol orgen' geser kiri atau kanan, jadi tombol yang paling kanan kita 'tarik ke arah tengah orgen, atau kita '+' plus kan. Tetapi jika kita membutuhkan nada rendah ' tung !' ketika kita dalam transpose (baca postingan sebelumnya) tinggi maka kita tarik tombol ke rendah '-' minus kan, alhasil 'ting ! pada tombol yang sama jadi "tung'. ya puas ?, ya sudah dulu kalau capek bapa ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan jika ingin comment,bebas aja, terimakasih