Disana kita slalu datang berdua
Memadu cinta . . .
Itu adalah reff. dari lagu 'Bukit berbunga' ciptaan Jonas Pareira yang dinyanyikan Uci Bing Slamet, terkenal sekitar tahun 1982an.
Dua tahun lalu ada acara lomba cipta lagu Indonesia, kebetulan sekali, dari empat lagu ciptaan saya yang diikut pada sertakan Insof 2006 lalu dua diantaranya masuk 200 besar. (Indonesia song festifal 2006 yang diadakan oleh Indosat (I-ring) bekerjasama dengan PAPPRI (Persatuan Artis, pencipta lagu dan Penata Rekaman Indonesia).
Saya di telfon panitia untuk audisi di Jak TV (jakarta) dengan membawa penyanyi asli yang suaranya ada di sample lagu saya. Pagi pagi saat itu saya, istri dan Yesy (penyanyi) sudah nongkrong di kantin (luar) dekat parkiran Jak TV di kawasan CBD Sudirman Jakarta (central business district) untuk sekedar sarapan dan 'liat liat'. Hari itu saya sampai cuti kerja, istri saya juga.
Jam 10 siang panitia sudah mulai buka meja pendaftaran ulang, waduu rasanya paling tua deh, soalnya yang hadir kelihatannya masih muda muda. Saat duduk di koridor kearah studio saya masih ingat akan wajah yang bertemu saya tahun 1982 di sebuah 'major label' di kawasan Pancoran Jakarta. ketika itu saya bolos sekolah ( maaf ya paa . .bu guru . .), dari Bandung ke Jakarta hanya untuk menyerahkan lagu yang coba coba saya ke tempat bapa ini bekerja dulu.
"Pak Jonas !" sapa saya " Gimana, bukitnya , masih berbunga?" tanya saya lagi. Jonas, Ya Jonas Pareira yang lagunya terkenal di negri ini saat itu. Dia kelihatan ragu, mana hapal sama orang kayak saya yang bukan siapa siapa. " Oh . . nggak lagi , bunganya sudah habis" seraya dia menyerahkan kartu namanya kepada saya. Kartu nama itu juga dilengkapi dengan gambar not dan syair lagu " bukit berbunga . . "
Jonas Pareira tetap seperti dulu tegas tapi ramah, tapi sekarang sudah tambah angka umur rambutnya yang setengah gondrong telah banyak yang memutih. Kami terlibat ngobrol sedikit malah saya yang banyak tanya kepada beliau, maklum katanya belajar pada ahlinya bisa bernilai seribukali daripada kita belajar sendiri, maka dalam kesempatan itu saya puas puasin nanya sana sini. Karena Beliau termasuk (Ketua) Panitia , obrolan kami pun cepat berakhir, beliau sibuk sebagai panitia.
Oh ya saya paling terkenang lagu ini saat suatu sabtu sore di tahun 1982 nganter teman nyekar di makam kakeknya di Taman makam pahlawan Cikutra Bandung, sepanjang jalan dari rumahnya ke Cikutra dia bersenandung bukit berbunga . .tempat yang indah . disana kita slalu datang berdua . .dibukit berbunga . . . . . .(he he he . . . . . .apaan tuuuh)
Maklumlah, saya ini dulu, waktu SMA bercita cita jadi pencipta lagu dan bekerja di studio rekaman terkenal, sekarang ? bersyukur saya jadi 'tukang logistik' ,tidak apa apa, soalnya urusan menyanyi masih bisa jalan dan urusan cita cita yang dulu masih dijalani sambil santai.
Menghadapi para juri diantaranya Jimi Manoppo,Mus Mujiono, Elfa dll , menyanyi minus one, teman saya yang menyanyikan lagu saya jadi agak 'kaweur' sedikit grogi hampir lupa syair. Tetapi akhirnya audisi selesai juga. Dia bilang "aduh para juri matanya melotot gitu sama saya jadi saya grogi nih".
Audisi selesai dua lagu saya tidak masuk kedalam 20 besar, tidak apa apa saya nikmati proses dan pengalaman ini dan saya dapatkan sesuatu yang sangat berharga untuk hidup saya selanjutnya.
Sungguh , ini adalah pertemuan yang menyenangkan dan membahagiakan.
Bukit Berbunga
Uci Bing Slanet/ Jonas Pareira
Dibukit indah berbunga
Kau mengajak aku ke sana
Memandang alam sekitarnya
Karna senja tlah tiba
Mentari tenggelam
Di gunung yang biri
Langit merah berwarna sendu
Kita pun turun bersama
Melintasi Jalan setapak
Tanganmu kau peluk di pundak
Membawa aku melangkah
Tak lupa kau petik
Bunga warna ungu
lalu kau selipkan di rambutku
Bukit berbunga
Bukit yang indah
Di sana kita slalu datang berdua
Memadu cinta
Bukit berbunga
Tempat yang indah
Disana kita slalu datang berdua
Di bukit berbunga
Dua tahun lalu ada acara lomba cipta lagu Indonesia, kebetulan sekali, dari empat lagu ciptaan saya yang diikut pada sertakan Insof 2006 lalu dua diantaranya masuk 200 besar. (Indonesia song festifal 2006 yang diadakan oleh Indosat (I-ring) bekerjasama dengan PAPPRI (Persatuan Artis, pencipta lagu dan Penata Rekaman Indonesia).
Saya di telfon panitia untuk audisi di Jak TV (jakarta) dengan membawa penyanyi asli yang suaranya ada di sample lagu saya. Pagi pagi saat itu saya, istri dan Yesy (penyanyi) sudah nongkrong di kantin (luar) dekat parkiran Jak TV di kawasan CBD Sudirman Jakarta (central business district) untuk sekedar sarapan dan 'liat liat'. Hari itu saya sampai cuti kerja, istri saya juga.
Jam 10 siang panitia sudah mulai buka meja pendaftaran ulang, waduu rasanya paling tua deh, soalnya yang hadir kelihatannya masih muda muda. Saat duduk di koridor kearah studio saya masih ingat akan wajah yang bertemu saya tahun 1982 di sebuah 'major label' di kawasan Pancoran Jakarta. ketika itu saya bolos sekolah ( maaf ya paa . .bu guru . .), dari Bandung ke Jakarta hanya untuk menyerahkan lagu yang coba coba saya ke tempat bapa ini bekerja dulu.
"Pak Jonas !" sapa saya " Gimana, bukitnya , masih berbunga?" tanya saya lagi. Jonas, Ya Jonas Pareira yang lagunya terkenal di negri ini saat itu. Dia kelihatan ragu, mana hapal sama orang kayak saya yang bukan siapa siapa. " Oh . . nggak lagi , bunganya sudah habis" seraya dia menyerahkan kartu namanya kepada saya. Kartu nama itu juga dilengkapi dengan gambar not dan syair lagu " bukit berbunga . . "
Jonas Pareira tetap seperti dulu tegas tapi ramah, tapi sekarang sudah tambah angka umur rambutnya yang setengah gondrong telah banyak yang memutih. Kami terlibat ngobrol sedikit malah saya yang banyak tanya kepada beliau, maklum katanya belajar pada ahlinya bisa bernilai seribukali daripada kita belajar sendiri, maka dalam kesempatan itu saya puas puasin nanya sana sini. Karena Beliau termasuk (Ketua) Panitia , obrolan kami pun cepat berakhir, beliau sibuk sebagai panitia.
Oh ya saya paling terkenang lagu ini saat suatu sabtu sore di tahun 1982 nganter teman nyekar di makam kakeknya di Taman makam pahlawan Cikutra Bandung, sepanjang jalan dari rumahnya ke Cikutra dia bersenandung bukit berbunga . .tempat yang indah . disana kita slalu datang berdua . .dibukit berbunga . . . . . .(he he he . . . . . .apaan tuuuh)
Maklumlah, saya ini dulu, waktu SMA bercita cita jadi pencipta lagu dan bekerja di studio rekaman terkenal, sekarang ? bersyukur saya jadi 'tukang logistik' ,tidak apa apa, soalnya urusan menyanyi masih bisa jalan dan urusan cita cita yang dulu masih dijalani sambil santai.
Menghadapi para juri diantaranya Jimi Manoppo,Mus Mujiono, Elfa dll , menyanyi minus one, teman saya yang menyanyikan lagu saya jadi agak 'kaweur' sedikit grogi hampir lupa syair. Tetapi akhirnya audisi selesai juga. Dia bilang "aduh para juri matanya melotot gitu sama saya jadi saya grogi nih".
Audisi selesai dua lagu saya tidak masuk kedalam 20 besar, tidak apa apa saya nikmati proses dan pengalaman ini dan saya dapatkan sesuatu yang sangat berharga untuk hidup saya selanjutnya.
Sungguh , ini adalah pertemuan yang menyenangkan dan membahagiakan.
Bukit Berbunga
Uci Bing Slanet/ Jonas Pareira
Dibukit indah berbunga
Kau mengajak aku ke sana
Memandang alam sekitarnya
Karna senja tlah tiba
Mentari tenggelam
Di gunung yang biri
Langit merah berwarna sendu
Kita pun turun bersama
Melintasi Jalan setapak
Tanganmu kau peluk di pundak
Membawa aku melangkah
Tak lupa kau petik
Bunga warna ungu
lalu kau selipkan di rambutku
Bukit berbunga
Bukit yang indah
Di sana kita slalu datang berdua
Memadu cinta
Bukit berbunga
Tempat yang indah
Disana kita slalu datang berdua
Di bukit berbunga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan jika ingin comment,bebas aja, terimakasih