Jangan yang itu melulu, ini dong, lagu teh (kakak Perempuan) Dian Piscesha. Semua lagu buatan Pance Pondaag yang dinyanyikan dian saya rasa menjadi Masterpiece, meskipun yang paling sering dibawakan adalah . .aku masih seperti yang dulu . . .
Bagi yang orgennya Roland E 50, silakan download style yang saya anggap cocok untuk lagu2 seperti ini di links saya'solfegio.wordpress.com punya Anton Pasaribu di Jambi (kerinci),pilih style sepuh . . coba deh . . mantef . .
Lagu ini gak usah chord lah, karena sangat easy listening, sangat umum.Tapi jangan salah jika para ibu yang tak biasa latihan nyanyi dan akan menyamakan suara dengan Dian , akan' gak nyampe' karena suara mereka yang disebut penyanyi cengeng ini juga tinggi-tinggi lho, Nia Daniaty tinggi juga. Ok deh . . coba saja .. .oh ya fotonya foto lama hasil bidikan saya feb' 2008 di depan tempat prasmanan di Jakarta itu tu . . .
Mengapa tak pernah jujur
Dian Piscesha
Mengapa kau tak pernah lagi
Melihat dan menemani diriku sayang
Seandainya daun daun pun berbisik
Dia akan bercerita tentang hati ini
Malam malam sepi begini
Terasa panjang dan sangat menyiksa diri
Rasa sunyi rasa rindu pada dirimu
Menyatu di dalam kebisuan malam ini
Mengapa kita saling menyiksa diri
Sedangkan rinduku rindumu berpadu
Mengapa kita berdua
Tak pernah jujur mengakuinya
Mengapa kita harus hidup tersiksa
Sedang cintaku cintamu menyatu
Jangan biarkan membara
Api cemburu didalam hidup ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan jika ingin comment,bebas aja, terimakasih