Sabtu, 11 Oktober 2008

Halal Bihalal grup Keroncong . .? ya latihan . . .

Di kantor RW itu kami kumpullagi . . setelah puasa dan lebaran, setelah vakum ndak latihan, nah sekarang sembari halal bihalal, saling bertemu saling memaafkan dengan dulu- duluan minta maaf tanpa gensi, dengan suguhan alakadarnya yaitu singkong rebus dan beberapa oleh oleh dari kampung masing masing maka kami latihan lagi . . . .

Suasananya lebih semarak, seperti kita punya orgen dan sudah agak lama tidak memainkannya, karena dines luar atau karena halangan lainnya, setelah main lagi rasanya enak, mendengar suara suara 'unpluged' dengan mixer pinjeman dari salah seorang angota ( dinas di PLN) paduan bunyi dari 6 macam alat pun mengalun mendayu.

Flute yang di tiup oleh pak Win, sesepuh grup kami hidup dan menghidupkan seputaran kantor RW di malam tadi.

Cak dipetik oleh pak Yasir berdecak terkadang berdencing meninggi menyemangati yang bernyanyi dan mengisi relung relung lagu.
Cuk dan digaruk oleh pak Dayat melantun menaik turun, semakin mengayun pendengar yang mengantuk . .trulung . . .kentrull . . . trul . . .

Contra Bass, si bas betot diawaki oleh pak Sulis, vokalis utama bersuara khas mantap, dhang . .dhung . . menyingkir rasa bingung , dham . .dhem . . membuat malam itu semakin adem sejuk namun dihangati oleh para vokalis yang berderet berganti antri . . .pak Yopien yang suaranya mengarah ke Mus Mulyadi, Pak Fayakun, Pak Dibyo super Jawa , Pak Heru, Pak Haeruman (vocalis senior Dep Hub.), pak Agus saingan Rod Stewart, Pak Lilik (PLN Gambir), pak Kasiyo (Puslahta AD), bu dirwan, pa Parman, pa Jianto, Pa Mustaid yang jalesveva jaya mahe sama dengan pak Dibyo dan yang lain . .

Cello dipegang pak Maryo, terkadang genit nyendal - nyendul terkadang di kemplak bak pinggiran gendang saat mengiringi lantunan langgam jawa, plak ndung dung plak . .tu tung tung betul betul juag membuat haru, seumur beliau masih masuk mat dan jeli mengkoreksi nada-nada fals dari alat yang lain. Pak Maryo juga memainkan Flute, bisa bergantian dengan pak Winarto.

Gitar yang setiap mili senarnya diacak acak oleh Pak Heri, termasuk kalangan muda, di awal latihan suara gitar tenggelamkarena kurang masuk ke mic, maklum kan unpluged he he he jadi benar benar nggak pluged !. Saya mengambil gitar di rumah, yang semi elektrik biar bisa di coloklangsung tanpa mic, yes akhirnya gitar lebih muncul lebih keluar menyelinap diantara suara cak dan cuk tanpa henti.
Dan memang pemain gitar di dalam Keroncong termasuk paling capek di tangan, karena petikan gitar harus terus mengalir diantara kekosongan ketukan, terus . . terus . . semakin rame dan semaraklah latihan malam tadi.

Ndak apa apa, malamnya menyantap nasi Goreng, entah buatan bu siapa . . yang jelas tuntas juga itu nasi goreng, bersama para hansip yang berjaga malam itu.
Jam satu, lagu nyiur hijau di mulai oleh flute pak win, itulah tanda siaran langsung dari kantor RW berakhir . . .
Berakhir dengan beres beres sound, beres-beres meja, beres beres alat . . juga yang jelas beres-beres semangat agar tetap membara untuk tetap menyanyikan lagu-lagu yang menawan bersahaja, yang membawa bahagia yang sederhana dalam situasi yang kadang tak terduga.

Cag.
ASG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan jika ingin comment,bebas aja, terimakasih