Selasa, 20 Januari 2009

Fungsi lain dari INTRO dan ENDING

Apa kabar ? bapa ibu . . .
masih terus praktek ? iya mencet-mencet Orgen ?
Harus dong . . kalau mau cepet bisa harus terus di tekan tekan itu tuts orgennya.
Saya mau cerita lagi tentang fungsi sampingan dari intro dan ending dari sebuah style (musik pengiring), begini . . .
Dalam orgen kita terdapat ratusan suara atau tiruan suara dari berbagai macam alat musik, dan karena hal ini untuk dimainkan dengan tangan kanan maka adanya di sebelah kanan dari layar orgen kita. Cuma . . berapa puluh yang biasa kita pakai ?, berapa macam perpaduan kita gunakan ? iya perpaduan antara suara kanan 1 (Right 1) dan layer kedua yaitu sura kanan ke 2 ( Right 2) . . nah ini dia . .
Ngulang dulu,
Intro adalah . . itu tu yang musik yang biasa ada di awal lagu dan Ending adalah musik yang juga biasanya sebagai penutup lagu.
Ini ada di tiap orgen, merek apapun, cuma bedanya dalam jumlah variasi intro atau ending ini. Ada yang cuma 2 Intro dan 2 Ending tapi ada juga yang 4 Intro dan 4 Ending.
Maksudnya, intro no.1 adalah yang paling pendek, bisa berbentuk 'aba-aba' saja memakai suara bagian drum " cek- cek- cek" 3 kali, atau berbentuk suara roll drum " tak tak, dung dung dung " jreng . . gitu, atau Intro yang panjang adalah seperti musik biasa saja cuma lebih panjang.

Saya sendiri sudah tak pernah lagi memakai Intro dan ending ini selain Intro ke 1 dan ending ke 1, lho ? kenapa ?. Karena intro dan Ending lagu kan bebas atau sama dengan asli lagunya, jadi kalau kita memakai bawaan orgen itu adalah reka-rekaan si pembuat style pabrik saja, atau bahkan sesuai denga salah satu lagu tertentu, misal style Sunshine Jazz di Rolland E 50 adalah dari lagu You are the sunshine of my life-Stevie Wonder.



Jadi apa fungsi lain dari Intro dan Ending itu ?
Fungsinya adalah " Menambah pengetahuan Penggunaan Sound"
1. Bunyi alat musik apa yang cocok untuk lagu tertentu ?
2.Bagaimana melody si alat musik tertentu dimainkan, bagaimana ayunannya, bagaimana panjang pendek ujung nya.

Bagaimana cara belajarnya ?
1. Pilih style apa saja di orgen anda
2. Tekan Intro atau ending 3 atau 4
3. Dengarkan melody nya - STOP
4. Buka style make up ( Roland E 50) - ON > tekan SOLO
5. Geser -cari suara yang dikehendaki, ingin diketahui
6. Lihat ke sebelah kanan orgen, tombol mana yang nyala
maksudnya gruo suara (string ?, guitar ?, orgen dll)
7. Tekan tombol yg nyala itu . . . Naah ketahuan lah ternyata
bunyi tadi itu adalah si Soprano Sax, atau Octave string . . atau Guitar Akt2 dsb dsb . . . .
Coba kita ikuti permainannya, seperti yang ada di Intro atau ending, tirukan . . . ternyata gak gampang ya . iya lah yang main di dalam style pabrik tadi kan jago orgen pastinya, tapi terus tiru saja coba.
Nah, kita jadi semakin tau sekarang, untuk apa ratusan bunyi itu disediakan, pake dong . . jangan cuma itu ke itu aja, string lagi, gitar akustik lagi, Piano lagi . . . coba dong yang lain . . buannyaak yang enak enak.

Jadi, ternyata banyak kemungkinan untuk membuat sebuah musik pengiring menjadi lebih menarik dan lebih enak di dengar, ya dengan sound-sound tadi itu . . dan kita jadi tahu, bahwa meskipun kita sudah mengetahui alat musik apa untuk lagu seperti apa ternyata perlu teknik juga untuk mengeluarkan suaranya - Seberapa kuat atau lembut tekanan jari kita
- Seberapa dalam Pitch Bend (tekuk nada) di tarik
- Kemana si pitch bend itu di tarik naik atau turun ?, ke kanan atau kiri ?
( Roland ), maju atau mundur, ke atas atau Bawah ? (Yamaha) . . .

OK? . . coba deh . . .

2 komentar:

  1. Salam kenal... Kesasar sampai diblog ini ...
    Bagus banget nih artikel-artikel atau ilmu orgen tunggalnya. Saya masih awam tentang orgen tunggal... mau nanya boleh gak?
    Kalau di Yamaha PSR-740 atau yang laen, ada fasilitas untuk break untuk sebelum koda gak? Seringkali kan musik berhenti dan baru kemudian vokalisnya nyanyi lagi diikuti musik dan terus koda atau ending...
    Sukses untuk anda selalu ...

    BalasHapus
  2. Tengkyu udah nyasar ke blog ini.
    Fungsi/ tombol break di Yamaha ada, cuma maksudnya break di sini adalah break 1 atau 1/2 bar yang biasanya diisi dg roll drum saja.
    Kalo break yang(mungkin) steve maksud adalah "berhenti" ??? maka ini mudah saja, ya di rem . . he he he.
    1. Dg Tombol auto stop (di atas tombol start), jadi ketika kita mau brenti tinggal lepas saja tangan kiri kita, biarin si singer nyanyi . . dan jreng lagi musiknya masuk di akhir lagu (coda)
    2. Paling enak pake pedal saja, set pedal ke stop and start, jadi kapan pun anda mau brenti . . tinggal "injek" kayak m gitu, kalo mau start lagi injek lagi . . gampang banget dan murah pedal ini cuma 100 an di Jkt.
    semoga membantu . . steve vai yg lagi di Indonesia he he he he

    BalasHapus

Silakan jika ingin comment,bebas aja, terimakasih