Minggu, 28 Juni 2009

Stasiun Tua, Country Jack dan Mat Peci





visit>asayagiri.blogspot.com

Salah satu lagu yang masih menancap di fikiran saya adalah lagu Stasiun Tua dari Country Jack. Lagu ini dulu . . .bisa langsung membawa saya ke sebuah stasiun tua dan kecil di kaki gunung, entah stasiun Cikadongdong (antara Padalarang Bandung dengan Ciganea-Purwakarta) stasiun kereta yang dekat dengan perkebunan teh . . . atau stasiun Jatiroto (antara stasiun Klakah, Lumajang dan stasiun Tanggul di Jember-jatim) stasiun yang tepat di depan Pesangrahan pabrik gula Jatiroto . . .waduh bener bener cocok lagu ini, perpisahan sejoli yang. . .halaah . .

Kalau tidak salah lagu ini jadi theme song nya filem Mat Peci-Pembunuh berdarah dingin,produksi Diah Pitaloka Film-1978 (kisah nyata mat Peci, penjahat tahun 70-80), bahkan saya waktu itu sempat lihat Rahmat Hidayat (aktor kawakan-pemeran Mat Peci) shooting di sekitar gang Simpang Cicadas Bandung. Lawan main Rahmat saat itu adalah Doris Callebaute yg berperan sebagai Euis. Era itu ada 3 tokoh seperti ini yang menjadi berita yaitu Kusni Kasdut di Jawa Timur kemudian Mat Peci dan Edi Sampak di Jawa Barat. Nama Edi Sampak masuk juga kedalam guyonan Hary Rusli dalam Operetnya yang berjudul Drakula, sekitar 1982.

Tentang Country Jack , saya tanya ke mas Remy , kata Remy Sutansyah (lagi, he he ) grup ini dari Sukabumi-Jabar, pernah bernama Farid Bani Adam, formasi Bani Adam Band terdiri dari : Farid Hardja ( lead vocal, akustik gitar & harmonica ), Benny Nomore (gitar), Yoseph (gitar & keyboard), Herry Uban (kini drummer AUDIENSI BAND) dan C Noeris pada bass. Waduh lagu-lagunya enak enak, buktikan sendiri, cari deh, ini penting bagi yang ingin mengenang masa lalu. Menjadi country Jack setelah nama Country ditambahi dengan kata Jack oleh Denny Sabri talent scouter terkenal masa 80 an.
seperti ditulis oeleh Noeris Iskandar dalam MP country jack nya:
"Andil nama band ini dari saya dan kang Denny Sabri ( saya mulai dengan nama “COUNTRY” dan kang Denny Sabri menambah menambah ”JACK” ). Bergabung dengan Bia Subagja vocal, gitar & harmonica Eddy Manalief, Yan Voyagers lead guitar dengan Auditional Musicians Harry Anggoman keyboard, Herry Uban/Tommy “Brother Hood” pada drums.

Personel grup ini juga berubah wajah menjadi Biru Langit.( ingat lagu Luka - untaian kata kata mutiara . . .meski itu semuanya semu . . .)

Menurut saya, jalan cerita lagu ini country banget, balada banget, dengan puisi sebagai interlude seperti dalam lagu lagu Panbers, cuma musiknya Pop banget, di depan memang ada suara gitar sebagai salah satu prasyarat musik country, cuma yang membuat lagu ini menjadi manis sekali adalah suara flute di intro lalu seterusnya electric Piano (EP) yang dipilh sangat tepat untuk lagu ini jadi lagu ini seperti jadi tambah sedih, jadi musik lagu ini bagus aransemen nya berhasil sehingga sampailah maksud lagu ini mengantarkan cerita perpisahan yang manis ini.
Iramanya dalam orgen masuk ke 2/4 hand pick Country kalau di Yamaha, dan lagu ini bisa dinyanyikan dengan bunyi electric piano seperti aslinya. Suara penyanyi nya, Bia Subagja, juga cocok, lugas seperti karakter Yan Hartland ( ingat Rita Ruby Hartland ?)

Singkat kata lagu ini memang lagu yang saya rindukan dan sering saya nyanyikan, cuma istri saya bilang, saya belum pernah dengar tuh . . euuh . . .
Tapi salut, Country Jack, dapet !, Bravo kang !. Punten yeuh bilih aya kalepatan eusi ieu carios.

Cipt. Bia Subagja


Di setasiun tua ku bertemu
di situ ku berpisah
sejuta kenangan kubawa
oh pergi

Kugenggam tangan mu dan kulepaskan
lalu kita berpisah
slamat tinggal hari yang indah
oh selamat datang sunyi
sambutlah sambutlah daku

diriku tak mungkin merindukan dirimu
andai tiada perjumpaan ini
diriku tak mungkin mengenagkan dirimu
andai tiada perpisahan ini
janganlah jangan sesali


(puisi - Interlude)

Mau denger ? - silakan lihat di links- Lagu yang saya Obrolkan di kanan atas
silakan juga ke countryjack.multiply.com . . ia ada di sana
Country Jack - Stasiun tua 


1 komentar:

Silakan jika ingin comment,bebas aja, terimakasih