Jumat, 22 Januari 2010

Stop dulu ngorgen, stop dulu bicara keyboard,dengar ini, saya ketemu CANDIL di depan rumah saya !

MY BLOG asayagiri.blogspot.com

Brenti dulu pak, jangan main orgen terus jangan mencetin itu keyboard terus, lupa makan, lupa istri, gimana ini? . . . .

Anak saya nyetop tukang jualan, yang menjajakannya pakai motor, yang dari suaranya cuma terdengar "beur seum seum . . ." tadinya saya kira yang jual apa, eeee ternyata yang jualan ini ni. BUbur Sumsum dan Biji salak. Dalam bahasa sunda bubur sumsum disebut "bubur lemu" dan  Biji salak, begitu oranh Jakarta menyebutnya, dalam bahasa sunda disebut "Candil", mungkin ini juga yang menjadi asal nama Candil vocalisnya(dulu) grup asal Bandung  "Seurieus Band", meskipun nama nama aslinya adalah Dian Dipa Chandra.
Candil, biasanya dibuat dari campuran ubi kayu dan tepung kanji, dan bubur sumsum yang dibuat dari beras, dicampur dengan sekoteng, ketan item lalu disiram santan kental agaknya cukup beralasan untuk membuat tukang orgen berhenti menyanyikan lagunya.
Sruput ..  sruput , , , manis gurih, kenyal kenyal  empuk . . tak perlu anda unjuk gigi untuk menangani yang satu ini , tinggal lek !. . tinggal lep ! tinggal Glek ! . . . . .sedaaap . . . serasa di kampung jaman dulu . . .  oh candil . . oh bubur lemu ternyata kita ketemu di depan rumah saya ya . . . .ASG
(Foto Candil serieus :rujakmanis.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan jika ingin comment,bebas aja, terimakasih